Perkembangan sistem pendidikan tersebut mulai nampak pada tahun ajaran 2003/2004. yaitu dengan diberlakukannya system Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Akan tetapi, pada tahun ajaran 2003/2004 tersebut, belum banyak sekolah yang mengadopsi system tersebut. Dan akhirnya pada tahun ajaran 2004/2005, mulai nampak perubahan yang signifikan tentang perkembangan system KBK tersebut. Akan tetapi, masih juga ada sekolahan yang belum bisa menerapkan system KBK tersebut secara efektif dan efisien. Yang menjadi faktor penghambatnya, antara lain kurangnya fasilitas yang mendukung kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan sistem KBK.
Hasilnya, Ujian Nasional (UN) tahun 2005 juga masih kurang memuaskan. Dibandingkan tahun kemarin,yang prosentase ketidaklulusannya hanya mencapai 25% saja dngan standar kelulusan 4,01, dengan tahun 2005 ini yang prosentase ketidaklulusannya mencapai 75% dengan standar kelulusan 4,25. “Banyak siswa yang tidak lulus selain disebabkan standar kelulusan yang tinggi dan belum sepenuhnya system KBK berlaku,” ujar Bu Tri, salahsatu guru Madrasah Aliyah.
Meskipun ada sekolahan yang lulus 100%, tetapi tidak sedikit pula sekolahan yang tidak lulus 100%. Bagi mereka yang lulus, untuk melanjutkan ke sekolah atau Perguruan Tinggi lagi juga banyak melalui kendala-kendala. Disamping nilai yang harus memenuhi standar untuk diterima, juga faktor biaya yang dirasa semakin memberatkan orangtua/wali calon siswa baru. ”Tahun ini memang biaya sekolah itu lebih mahal, selain sumbangan tetek bengek pembayaran lain terlalu memberatkan,” kata seorang wali calon siswa STM. Banyak yang ber-spekulasi dengan mendaftarkan ke SMU Negeri, akan tetapi standar penerimaannya yang semakin tinggi membuat saingan semakin berat dan banyak siswa yang tersingkir.
Oleh sebab itu, mari kita semua bersama-sama membangun sebuah sistem pendidikan yang benar-benar berkompeten agar dapat bersaing dalam dunia global, dan mari kita wujudkan masyarakat yang adil secara social, sejahtera secara ekonomi demokratik secara politik dan partisipatif secara budaya.
Terima kasih sudah singgah di blog ID CREATIVE «« jangan lupa tinggalkan komentarnya "thanks.